Cinta adalah rasa. Rasa yang diberikan oleh Tuhan sebagai ‘jembatan’ untuk menyelaraskan kehidupan kita sebagai manusia. Dengan dipenuhi cinta maka kehidupan kita bakal tentram dan damai, nggak bakal ada tuh yang namanya bentrok-bentrokan, ataupun taur-tauran. Damai mamen..
Cinta juga bisa mengubah yang keras menjadi lunak, yang rumit menjadi simpel, dan si cakep Kiki Farel yang keren abis jadi klepek-klepek jatuh cintrong ama gue. Hallah, mauuuunyaa..
Cinta itu indah, tapi tidak selamanya cinta itu menyenangkan hati. Cinta bisa membuat hati yang berbahagia tiba-tiba menjadi patah, namanya patah hati. Gue jadi inget dulu gue pernah punya cinta yang sangat besar banget sekali untuk seseorang, dan yang gue tahu, doi juga cinta ama gue. Tapi karena sesuatu yang gue nggak tahu, doi ninggalin gue begitu saja sodara-sodara, bayangkan betapa tragisnya nasib cinta gue saat itu. Cinta gue pergi disaat gue benar-benar sedang membutuhkannya. Kasian,, kasian.. But, life must go on. Kiki Farel sedang menunggu gue. Hehehe..
Cinta itu bersyukur, salah satu bentuk rasa cinta kita terhadap apa yang kita miliki adalah dengan bersyukur. Sering-sering bersyukur juga nggak bakal bikin kita kere’ kok, bersyukur itu gratis tis tis tis, jadi rajin-rajinlah bersyukur agar Tuhan menambah kebaikan pada diri kita. Cieee gue bijaksana bener dah..
Selanjutnya, cinta itu adalah kehidupan. Cinta memang ada untuk orang-orang hidup yang masih menjalani kehidupannya dan akan tetap bertahan untuk hidupnya. Bagi seseorang yang mencintai hidupnya, ia tidak akan menyia-nyiakan waktu dan segala kesempatan yang ia miliki. Ia akan menghargai fase demi fase kehidupannya. Ia juga akan memanfaatkan detik demi detik helaan nafasnya untuk kebaikan hidupnya.
Ya begitulah cinta, sifatnya universal dan fleksibel. Siapapun berhak memiliki cinta. Siapapun berhak mendapatkan cinta. Dan siapapun berhak memberikan cinta.
-Nurul Ayu Fitriyanti-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar