Sabtu, 14 Januari 2012

Aku dan Batinku


Aku sedang berada di titik dimana aku sangat menikmati hari-hariku bersama keluarga, teman-teman karibku dan dengan diriku sendiri. Karena bersama merekalah aku tidak merasa takut disakiti ataupun dikhianati. Bersama mereka juga aku tidak mendapatkan paksaan untuk melakukan hal-hal yang tidak aku inginkan walaupun hal tersebut adalah keinginan mereka. Bersama mereka aku merasa tentram dan damai.
Picture by Diemaz Noe
         Aku hanya ingin mencintai diriku sendiri, hanya karena aku ingin memanjakan batin ini. Aku ingin membahagiakan batinku, aku ingin menebus kesalahanku padanya karena aku telah membiarkan ia menangis, bersedih, tersakiti, terkhianati, dan terkungkung di dalam kesendirian dulunya. Oleh karena itu, sejak saat ini aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi pada batinku. Aku tidak akan membiarkan apapun atau siapapun menyiksanya lagi, sudah cukup kepedihan yang ia rasakan selama ini. Sudah cukup ia berkorban untukku.
Aku telah membuatnya bekerja keras mencintai orang lain, susah payah ia melakukannya, namun di saat ia telah berhasil melakukan apa yang harus ia lakukan untukku, aku justru membiarkannya kecewa dan terluka. Maafkan aku, batinku..
Setelah itu, aku memaksanya lagi untuk kuat, untuk tidak menangis, tidak bersedih, dan tidak menyalahkan keadaan. Aku memaksanya untuk tampak tegar, walaupun aku tau sebenarnya ia rapuh. Aku tetap memaksanya untuk baik-baik saja, walaupun aku tau sebenarnya ia merasa sangat tidak baik. Sekali lagi maafkan aku, batinku..
Aku juga telah memaksanya untuk menerima apa yang sebenarnya tidak ingin ia terima. Aku telah memaksanya untuk melakukan apa yang tidak ingin ia lakukan.
Aku terlalu egois karena lebih mementingkan perasaan orang lain daripada ia.
Aku terlalu bodoh karena lebih percaya kepada orang lain daripada ia.
Aku terlalu pengecut karena selalu memaksanya untuk lebih berani daripada diriku sendiri.
Saat ini, aku tidak ingin lagi memaksanya, aku tidak ingin membuatnya bekerja keras mencintai orang lain, justru aku akan membiarkan ia mencintai dengan sendirinya tanpa adanya paksaan, aku akan membiarkan ia memilih sendiri. Aku tidak akan membuatnya harus berpura-pura mencintai, jika hal tersebut hanya akan menyakitinya.
Aku tidak ingin lagi membuatnya seakan-akan baik-baik saja ketika ia sedang merasa tidak baik, justru aku akan membiarkan ia melakukan apa yang ingin ia lakukan, aku akan membiarkan ia menangis jika memang dengan menangis ia akan merasa lebih baik, hanya menangis karena ingin menenangkan bukan karena tersakiti, karena aku tidak akan membuatnya menangis lagi, aku telah berjanji untuk memanjakan dan membahagiakannya. Aku sedang berusaha membuktikannya.
Batinku, kini engkau tidak sendiri, kini aku bersamamu, aku akan selalu memihak padamu, aku tidak ingin lagi menentangmu. Maafkan aku yang selama ini terlalu sering menentang dan membiarkanmu sendiri, maafkan karena aku terlalu sibuk bersama yang lain. Maafkan aku terlalu sering memaksamu. Maafkan aku telah menyiakanmu. Maafkan aku telah mementingkan diriku sendiri. Maafkan aku maafkan aku..
Tolong jangan bilang ini terlambat.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar