Bagaimana jika
“penyesalan” kita letakkan di depan?
Kebanyakan orang
bilang bahwa menyesal itu pasti belakangan. Dan kalau sudah berada pada keadaan
“menyesal” nggak ada yang bisa diperbuat lagi untuk mengubah keadaannya.
Misalnya nih teman-teman suka banget makanan junk food, jadi setiap hari maunya makan itu ajja dan kurang
olahraga serta kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin ataupun
protein. Lalu apa yang akan terjadi dengan tubuh teman-teman setelah
bertahun-tahun melakukan kebiasaan seperti itu? Sekarang sih masih muda, masih
belum merasakan dampak apa-apa pada tubuh teman-teman tapi di saat usia sudah
lanjut dan gue nggak bisa ngebayangin deh gimana beratnya perjuangan tubuh
untuk menjaga stamina agar tetap baik. Dan bagaimana juga jika sejak muda
teman-teman membiasakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat serta
rajin berolahraga? Ehh di sini gue nggak bermaksud ngebahas soal kesehatan
tubuh ataupun dampak dari mengkonsumsi junk
food yang over yaa. Di sini gue cuma mau membahas tentang bagaimana arti
sebuah “penyesalan”.
Sebelum ada kata
menyesal, ada baiknya teman-teman berpikir panjang dulu sebelum melakukan
sesuatu ataupun dalam membuat keputusan. Menyesal biasanya terjadi setelah
teman-teman TELAH melakukan sesuatu. Teman-teman biasanya akan merasa menyesal
jika hasil dari apa yang teman-teman lakukan tidak sesuai bahkan bertolak
belakang dari apa yang teman-teman harapkan. Contohnya nih, si Andi merasa
menyesal karena nilai ujiannya jelek yaitu cuma dapat nilai 40 sedangkan
teman-temannya yang lain bisa mendapat nilai sampai 90. Andi merasa menyesal
telah lalai belajar, justru Andi seharian kemarin bermain-main saja tanpa
peduli terhadap ujiannya. Sekarang Andi bisa apa? Dia hanya bisa menyesal
karena nilai ulangannya jelek dan nggak bisa melakukan apa-apa untuk mengubah
nilai yang telah didapat tersebut, ingat bahwa waktu pelaksaan ujian telah
berlalu, waktu yang telah berlalu tidak dapat diulang kembali kan... Hehehehe
Seandainya saja
penyesalan Andi terjadi di depan, Andi tidak akan mendapatkan penyesalan di
belakang. Jika saja Andi berpikir “aku
harus belajar sekarang untuk persiapan ujuan, kalau aku nggak belajar pasti aku
nggak bisa menjawab soal ujian dan bisa jadi aku akan mendapatkan nilai yang
jelek. Aku harus belajar sekarang! Aku nggak mau dapat nilai jelek!” Dengan
pemikiran yang seperti itu Andi pasti sudah merasakan betapa perihnya penyesalan
yang akan Andi rasakan jika ia sampai mendapat nilai yang jelek.
Teman-teman.. Saran
gue sih setiap teman-teman mau mengambil keputusan atau melakukan sesuatu coba
deh teman-teman perkirakan dulu apa yang akan teman-teman dapatkan jika hal
tersebut teman-teman lakukan, perkirakan yang rasional dan kemungkinan
terjadinya mendekati 99% ya. Biasakan untuk membuat penyesalan di depan, jangan
sampai merasakan penyesalan di belakang loh. Insya Allah deh hidup kita adem
ayem.. Amiiiiiiiiiiiinn J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar