Jumat, 12 September 2014

Penyesalan



Bagaimana jika “penyesalan” kita letakkan di depan?

Kebanyakan orang bilang bahwa menyesal itu pasti belakangan. Dan kalau sudah berada pada keadaan “menyesal” nggak ada yang bisa diperbuat lagi untuk mengubah keadaannya. Misalnya nih teman-teman suka banget makanan junk food, jadi setiap hari maunya makan itu ajja dan kurang olahraga serta kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin ataupun protein. Lalu apa yang akan terjadi dengan tubuh teman-teman setelah bertahun-tahun melakukan kebiasaan seperti itu? Sekarang sih masih muda, masih belum merasakan dampak apa-apa pada tubuh teman-teman tapi di saat usia sudah lanjut dan gue nggak bisa ngebayangin deh gimana beratnya perjuangan tubuh untuk menjaga stamina agar tetap baik. Dan bagaimana juga jika sejak muda teman-teman membiasakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat serta rajin berolahraga? Ehh di sini gue nggak bermaksud ngebahas soal kesehatan tubuh ataupun dampak dari mengkonsumsi junk food yang over yaa. Di sini gue cuma mau membahas tentang bagaimana arti sebuah “penyesalan”.
Sebelum ada kata menyesal, ada baiknya teman-teman berpikir panjang dulu sebelum melakukan sesuatu ataupun dalam membuat keputusan. Menyesal biasanya terjadi setelah teman-teman TELAH melakukan sesuatu. Teman-teman biasanya akan merasa menyesal jika hasil dari apa yang teman-teman lakukan tidak sesuai bahkan bertolak belakang dari apa yang teman-teman harapkan. Contohnya nih, si Andi merasa menyesal karena nilai ujiannya jelek yaitu cuma dapat nilai 40 sedangkan teman-temannya yang lain bisa mendapat nilai sampai 90. Andi merasa menyesal telah lalai belajar, justru Andi seharian kemarin bermain-main saja tanpa peduli terhadap ujiannya. Sekarang Andi bisa apa? Dia hanya bisa menyesal karena nilai ulangannya jelek dan nggak bisa melakukan apa-apa untuk mengubah nilai yang telah didapat tersebut, ingat bahwa waktu pelaksaan ujian telah berlalu, waktu yang telah berlalu tidak dapat diulang kembali kan... Hehehehe
Seandainya saja penyesalan Andi terjadi di depan, Andi tidak akan mendapatkan penyesalan di belakang. Jika saja Andi berpikir “aku harus belajar sekarang untuk persiapan ujuan, kalau aku nggak belajar pasti aku nggak bisa menjawab soal ujian dan bisa jadi aku akan mendapatkan nilai yang jelek. Aku harus belajar sekarang! Aku nggak mau dapat nilai jelek!” Dengan pemikiran yang seperti itu Andi pasti sudah merasakan betapa perihnya penyesalan yang akan Andi rasakan jika ia sampai mendapat nilai yang jelek.
Teman-teman.. Saran gue sih setiap teman-teman mau mengambil keputusan atau melakukan sesuatu coba deh teman-teman perkirakan dulu apa yang akan teman-teman dapatkan jika hal tersebut teman-teman lakukan, perkirakan yang rasional dan kemungkinan terjadinya mendekati 99% ya. Biasakan untuk membuat penyesalan di depan, jangan sampai merasakan penyesalan di belakang loh. Insya Allah deh hidup kita adem ayem.. Amiiiiiiiiiiiinn J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar