Jarak pandang ± 200 m
|
Sudah
kurang lebih sebulan terkahir ini Kota Palangka Raya diselimuti kabut asap yang
setiap harinya terasa semakin menyesakkan dada, tidak hanya pernafasan yang
terganggu akibat dari bau yang ditimbulkan oleh kabut asap tersebut, tapi sering
kali juga menyebabkan mata terasa perih ketika sedang berkendara atau berada di
luar ruangan. Kabut asap sudah menjadi semacam “musim” bagi Kota Palangka Raya,
yang setiap tahunnya pasti terjadi. Kabut asap di Kota ini bermula dari adanya
pembukaan lahan dengan cara “membakar”, yang dibakar itu adalah tanah luas yang
ditumbuhi pohon-pohon buanyaaaakkk, sehingga menghasilkan hasil pembakaran
dengan jumlah yang sangat banyak pula, belum juga asap dari pembakaran lahan
tersebut habis memuai di udara, seseorang lainnya sudah mulai membakar tanahnya
lagi untuk membuka lahan, dan begitu juga dengan orang-orang lainnya. Seperti yang
kita tahu, membuka lahan dengan cara dibakar adalah cara yang paling praktis
dan murah sehingga banyak pemilik lahan yang melakukan cara tersebut, tapi
tidak bijak rasanya membuka lahan dengan cara dibakar tersebut disaat musim
kemarau seperti ini yang akhirnya menimbulkan dampak berbahaya bagi masyarakat
lainnya.
Keluhan
masyarakat akibat dari pembakaran lahan tersebut tidak juga membuat ‘mereka’
berhenti membakar, sampai pada saat tulisan ini di posting pun masih banyak
titik-titik api yang menyumbangkan asap berbaunya kepada Kota Palangka Raya. Kualitas
udara sudah sangat buruk, sangat berbahaya bagi masyarakat yang sehat, terlebih
lagi bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit pernapasan.
Tanggal
13 Oktober 2014, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kal-Teng menyatakan bahwa
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palangka Raya saat ini mencapai level
532 Psi yang artinya kualitas udara BERBAHAYA, nilai tersebut meningkat dari
hari-hari sebelumnya. Beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk melawan
serangan kabut asap ini diantaranya adalah:
1. Kurangi kegiatan di
luar ruangan yang memungkinkan kita dapat menghirup asap berbau tersebut. Jika memang
harus berada di luar ruangan, gunakanlah penutup hidung dan mulut seperti
masker, syal, dan lain sebagainya. Tapi ingat, jangan gunakan telapak tangan!! Karena
bisa dipastikan pada telapak tangan kita terdapat banyak kuman-kuman yang
justru dapat membahayakan.
2. Konsumsi multivitamin
yang dapat meningkatkan antibodi. Dalam keadaan seperti ini tubuh akan terasa
mudah lelah, sehingga dibutuhkan multivitamin dan makan-makanan bergizi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
3.
Istirahat yang
cukup, ada baiknya tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu disaat
tubuh dan otak bisa beristirahat. Memporsir tubuh dan otak disaat lingkungan
sedang tidak sehat bukanlah hal yang bijak dilakukan loh.
4. Banyak berdo’a,
meminta kepada Tuhan agar bencana kabut asap dapat segera berakhir.