Sabtu, 08 September 2012

Pemilihan Duta Anti Narkoba


Jadi, ini adalah kali pertama gue mengikuti sebuah ajang kompetisi. Sebelumnya gue nggak pernah berminat untuk mengikuti perlombaan ataupun ajang pemilihan apalah-apalah gitu. Gue lebih suka jadi penonton yang menikmati pertunjukan, lalu spontan bergumam, “waaaahh cantiknya”, “waaahh suaranya merdu banget”, “waaan jawabannya cerdas ya”. Tuh yang gitu-gitu doang gue sukanya, kagum, dan terkesima ngeliat yang keceh-keceh, hahaha…….
Tapi kali ini beda, gue ditawarin sama temen kuliah gue waktu itu buat ikut jadi peserta pemilihan Duta Anti Narkoba tingkat Kota Palangkaraya, gitu. Awalnya gue ragu kan, ini tuh bukan gue banget, gue yakin banget kalo gue nggak bakalan bisa deh. Terus sampai akhirnya gue kalah juga dengan rayuannya, akhirnya gue mulai kesana-kemari lengkapin berkas buat persyaratan pendaftaran kan. Bla-bla-bla… Tiba saatnya audisi….
Di ruang tunggu itu, gue duduk berjajar sama peserta lainnya. Nggak ada pilihan lain, gue ajak ngobrol orang di sebelah-sebelah gue, kenalan, cerita tentang kuliah dimana dan pengalaman apa aja. Awalnya gue minder pas baru masuk ruangan itu, mereka cantik-cantik banget, dan makin minder lagi pas tau sebagian besar mereka itu para model dari agency-agency kenamaan di Palangkaraya, terus ada yang memang sering ngikutin audisi gitu, terus ada yang newbie kayak gue juga sih. Gue deg-degan, makin deg-degan extreme deh waktu itu. Tik tok tik tok tik tok.. Tiba giliran gue masuk ke ruang penjurian, nggak tau darimana pokoknya saat itu percaya diri gue tinggi dan dalam hati gue yakin “gue bisa”. Kalo nggak salah waktu itu ada 4 juri yang melempar pertanyaan berbeda-beda, ada yang bertanya tentang wawasan narkoba, tentang apa sebab akibat dari penggunaan narkoba, tentang wawasan nasional, dan tentang kepribadian.
Lumayan deh rasanya, deg-degan, puas, khawatir, cuma yaa lega juga waktu bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan juri. Tapiiiiii, keluar dari ruang penjurian kembali lagi rasa minder gue muncul, yaitu setelah ngeliat peserta-peserta lain yang daritadi juga kelihatan cemas. Gue jadi berpikir lagi, “aduh ngapain sih gue di sini, sudah pasti nggak menang juga, kalah banget dibanding yang cantik-cantik itu”. Huaaaahhh..
Pengumuman pemenang langsung dilaksanakan pada malam hari itu, sekitar jam 7 malam. Dan eng ing eng, gue dapat juara 3 loh. Gue nggak percaya banget rasanya, ini apa sih, ini seriusan, ini sudah hasil final? Juara satunya kalo nggak salah waktu itu adalah mantan Duta Bahasa, juara dua nya model cantik banget, juara tiganya gue yang nggak punya bakat apa-apa..
Lalu setelah itu pun gue nggak pernah lagi mau ikut ajang kompetisi-kompetisi lagi. Keikutsertaan gue dalam kompetisi itu nggak membuktikan apa-apa bagi diri gue, juga nggak mengubah mindset gue tentang seperti apa dan bakat apa yang gue punya. Tetap dengan kebiasaan gue yang dulu, gue lebih suka jadi supporter deh daripada gue yang maju buat tampil.
Well, sebenarnya kita nggak pernah tau bakat apa yang kita punya, sampai kita sendiri yang harus membuktikannya. Prove it to yourself, then show it to the world, and make your parents proud!!


-Nurul Ayu Fitriyanti-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar