Dalam fikiran saya, harapan itu masih ada dan selalu ada. Apakah Anda berfikiran demikian? Atau justru sebaliknya?
Harapan adalah bagian yang sangat penting dalam hidup kita. Kita hidup karena adanya harapan yang ingin dicapai. Lantas bagaimana jika tidak memiliki harapan? Itu artinya hidup Anda selesai. Banyak orang yang mengakhiri hidupnya karena mereka sudah tidak memiliki harapan.
Manusia yang memiliki ilmu tidak akan berputus asa dalam meraih harapannya. Hanya manusia sesat yang tidak beriman yang berputus asa atas Rahmat-Nya. Untuk itu, teruslah menuntut ilmu agar terhindar dari putus asa.
Pekerjaan, tugas, dan kewajiban bisa jadi sebuah beban yang besar. Saat kita merasa berat, bahkan diri ini hampir berputus asa, artinya fondasi dalam diri kita masih lemah. Fondasi itu lah yang kita sebut iman.
Mungkin saat itu kita membutuhkan semangat baru yang dapat mendongkrak harapan-harapan untuk muncul kembali. Misalnya, bukalah Al-Qur’an, baca, dan dalami maknanya. Salah satu ayat Al-Qur’an yang bisa menjadi obat dari rasa putus asa adalah QS. Al Baqarah ayat 286, yang berbunyi :
“Allah tidak memikulkan beban (kewajiban) kepada jiwa seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
Bagi mereka yang merasa tidak sanggup atas beban yang dihadapi, saat diingatkan kembali bahwa seberat apapun beban yang dipikul, manusia pasti akan bisa melewatinya, maka mereka kembali bersemangat lagi. Bagaimana tidak? Karena Allah yang mengatakannya, pasti benar.
Orang yang beriman akan bersemangat kembali ketika diingatkan pada ayat tersebut. Karena mereka yakin dengan yang tertulis di dalam Al-Qur’an, bahwa harapan itu tidak pernah sirna, selalu ada.Namun berbeda dengan orang yang tidak beriman atau lemah imannya, walaupun kita berulang-ulang kali mengingatkan tetap saja ia akan merasa tidak sanggup, terlalu berat, dan berputus asa.
Anda tidak akan berputus asa, Anda akan tetap memiliki harapan ketika anda benar-benar menumbuhkan iman di dalam hati. Yakinlah bahwa apa yang dikatakan Allah tersebut adalah benar secara absolute.
Harapan itu tidak pernah sirna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar