Senin, 13 Oktober 2014

Kabut Asap Kota Palangkaraya

Jarak pandang ± 200 m
Sudah kurang lebih sebulan terkahir ini Kota Palangka Raya diselimuti kabut asap yang setiap harinya terasa semakin menyesakkan dada, tidak hanya pernafasan yang terganggu akibat dari bau yang ditimbulkan oleh kabut asap tersebut, tapi sering kali juga menyebabkan mata terasa perih ketika sedang berkendara atau berada di luar ruangan. Kabut asap sudah menjadi semacam “musim” bagi Kota Palangka Raya, yang setiap tahunnya pasti terjadi. Kabut asap di Kota ini bermula dari adanya pembukaan lahan dengan cara “membakar”, yang dibakar itu adalah tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon buanyaaaakkk, sehingga menghasilkan hasil pembakaran dengan jumlah yang sangat banyak pula, belum juga asap dari pembakaran lahan tersebut habis memuai di udara, seseorang lainnya sudah mulai membakar tanahnya lagi untuk membuka lahan, dan begitu juga dengan orang-orang lainnya. Seperti yang kita tahu, membuka lahan dengan cara dibakar adalah cara yang paling praktis dan murah sehingga banyak pemilik lahan yang melakukan cara tersebut, tapi tidak bijak rasanya membuka lahan dengan cara dibakar tersebut disaat musim kemarau seperti ini yang akhirnya menimbulkan dampak berbahaya bagi masyarakat lainnya.
Keluhan masyarakat akibat dari pembakaran lahan tersebut tidak juga membuat ‘mereka’ berhenti membakar, sampai pada saat tulisan ini di posting pun masih banyak titik-titik api yang menyumbangkan asap berbaunya kepada Kota Palangka Raya. Kualitas udara sudah sangat buruk, sangat berbahaya bagi masyarakat yang sehat, terlebih lagi bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit pernapasan.
Tanggal 13 Oktober 2014, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kal-Teng menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palangka Raya saat ini mencapai level 532 Psi yang artinya kualitas udara BERBAHAYA, nilai tersebut meningkat dari hari-hari sebelumnya. Beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk melawan serangan kabut asap ini diantaranya adalah:
1.   Kurangi kegiatan di luar ruangan yang memungkinkan kita dapat menghirup asap berbau tersebut. Jika memang harus berada di luar ruangan, gunakanlah penutup hidung dan mulut seperti masker, syal, dan lain sebagainya. Tapi ingat, jangan gunakan telapak tangan!! Karena bisa dipastikan pada telapak tangan kita terdapat banyak kuman-kuman yang justru dapat membahayakan.
2.      Konsumsi multivitamin yang dapat meningkatkan antibodi. Dalam keadaan seperti ini tubuh akan terasa mudah lelah, sehingga dibutuhkan multivitamin dan makan-makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
3.      Istirahat yang cukup, ada baiknya tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu disaat tubuh dan otak bisa beristirahat. Memporsir tubuh dan otak disaat lingkungan sedang tidak sehat bukanlah hal yang bijak dilakukan loh.
4.  Banyak berdo’a, meminta kepada Tuhan agar bencana kabut asap dapat segera berakhir.